Selamat Datang

Hi..

Selamat Datang di Blog Panji

Salam Damai..

Kamis, 31 Juli 2008

Dengarkan nada gitarku




Gelungan gitar hatiku


petikan-petikan gitarku seperti bergelung
dentingannya, gulungan bising hatiku
berirama pilu, dirundung murung
bergulung-gulung, palung kalbu merindu


di bawah senyuman sinar rembulan
lagu kisah resah, kupersembahkan

kunyanyikan untukmu, walau kutahu
melodi hatimu, tak mengharapkanku

kudendangkan lagu untukmu : sendiri_lagi
kembali, ditemani oleh jangkrik-jangkrik
iramanya menari-nari mencari arti
sampai kapankah hidup sendiri

kepada rembulan : turunlah sebentar
sejenak saja, bersanding dibenakku
sebentar, dengarkan aku bergitar
tiap syairnya bersyair namamu

Panji, 31 juli 2008

Selasa, 29 Juli 2008

Untuk sahabat baikku

Angin malam sampaikanlah
toek sahabatku Maniz

Sengaja terpilih malam terakhir
waktu yang tinggalkan kehidupan lalu

cerita kesedihan tanpa akhir

ketika semua lelap, tiada terbersit malu


hembusan angin malam bercerita
sinar bulan tertutup halus awan
hitam
memudar cahaya pantulan rasa
namun, tetap bersinar walau kelam

terdengar suara jangkrik mengaung lembut
melingkar di atas dedaunan dan rumput
ingin sampaikan satu kata tersimpan
"Selamat Ulang Tahun" kawan

aku tahan kata bahagia itu
aku biarkan resah dan gundahku berlalu
biarkan angin malam yang tahu
jangkrik masih perhatian dengan mu

02 Juni 2008



Selamat Jalan Kawan

toek sahabatku Resa

hasratnya bersemayam, ingin keabadian
berbagi suka dan duka dalam bayangan
menguntai kata-kata persahabatan
dalam jalinan kisah kasih persajakan

kini dia pamit untuk satu keyakinan
dengan kata dan hati, terasa kehangatan
haturkan ijin untuk tinggalkan persajakan
tercermin dihatinya, menjunjung tinggi persahabatan

terasa berat mengabulkan permohonannya
seakan kehilangan orang yang tercinta
setelah bersama kita berbagi rasa
baik suka mau pun duka

seperti bunga ditinggalkan kekasihnya
kekasih pergi demi sebuah cita
meski kata masih bisa bersapa
segar dan layunya bunga tak tampak di mata

ooh.. kalau itu sudah keputusan
kami, pelangi tak akan dapat menghalang
namun, ayat-ayat cinta kami akan selalu terbacakan
sampai hatimu ingin kembali pulang

Panji, 23 Juli 2008


Rumah Pohonku, Persajakan
toek sahabat semua

kutatap rumah pohonku
daun-daunnya layu
batangnya tak kekar lagi seperti dulu
ranting keringnya terbujur kaku

harapkan hujan menyirami tubuhnya
hujan-hujan pergi terbawa angin

tinggal angin kering menyapa
dan rembulan pun tertawa dingin


rumah pohonku
kini aku kepanasan bila berteduh di bawahmu

kapankah dirimu rindang kembali

datanglah hujan-hujan ke sini lagi

kembali..

basahilah rumah pohonku
biar rimbunnya bisa meneduhiku
kita bercengkrama dalam sunyi


Panji, 23 Juli 2008


serasa berat melepas kepergiannya
setelah kita berbagi dan bercanda

satu persatu pergi meninggalkannya
mendendangkan lagu sampai jumpa
dik, akupun akan mendendangkannya juga
supaya syair lagu kita sama
selamat tinggal sahabat semua
aku mohon, maafkan atas segala dosa



Panji, 30 Juli 2008

Jumat, 25 Juli 2008

Detik Ini Hatiku Menangis


Selamat Jalan Adikku

hatiku menangis menatap ranah ini
di ranah yang tersimpan sejuta kenangan
antara aku dan kau selalu berbagi
mengayuh biduk bahtera kehidupan

meski mataku tak tampak tangisan
hatiku tergenang oleh tetesan air mata
dirimu kini telah pergi, aku ditinggalkan
tingal aku, segunduk gunung sendirian

ada rasa getir, mengiris dalam kalbu
ada rasa penyesalan setelah kau berlalu
mungkin, bila kutahan, kau tak pergi
tinggalkan aku sendiri, kini aku sunyi

adikku, aku tahu kau sedih, kecewa
telah kutoreh luka dalam hatimu
tahukah kau, luka itu juga tertoreh dalam hatiku
tapi, nyata itu lebih kuat dari cinta kita

pergilah adikku, demi masa depanmu
di ranah ini, sulit untukmu menggapai cita
sulit bagiku, mengangkatmu mencapai asa
semoga, di ranah itu bahagiamu dapat bertemu


Untuk Adikku

26 Juli 2008

Minggu, 20 Juli 2008

Komentar Panji

Ha.. Ha.. Ha.. Ha.. Ha.. Ha.. Ha..

Aku sering tergelak-gelak apabila membaca syair-syair jalanan ini..
Dunia maya telah membuat seorang John kaka terkaparr.. rr..rr..rr..
Akhirnya, aku menewaskan sebuah nama, seorang nama John Kaka
Karna nama itulah yang pernah mengganggu tidurku..

aku ingat di malam itu malam yang meminta
aku terkapar dalam rumah pohonku
aku menangis dalam kesendiriana
kumenjaga suara hatiku
aku merenung sendiriana
ku membaca kartu selamatmu
aku tobat dan menewaskan nama
Panji, 030608


Kepedihan dan Pasrah

Lukisan Cinta

debu melekat pada gambarmu
warna indah jadi kelabu
lukisan cinta tersirat pilu
menggantung bimbang dalam kalbu

tidakkah kau tahu, lukisan!
ketika mentari datang menyapaku
tatap dirimu dengan harapan
mengapa, tiada kau rasa!

tidakkah kau rasa, lukisan!
ketika debu tebal memelukmu
kubersihkan dirimu dengan belaian
mengapa?.. tiada kau tahu!

warna gambar telah mengusam
seiring waktu yang berjalan
kupeluk lukisan menyirat kelam
meski asa tiada berteman

Bkl, 30052008
John Kaka


Teriakan Hati

hati kecil berteriak keras
seperti suara guntur mengganas
menandingi badai ombak menghempas
melebihi topan tornado menggilas

keras!!!, memecah gendang telinga
mengoyak hati yang luka
mengeluarkan isi hati merana
menumpahkan amarah yang tersisa

mengapa? mengapa tolak cintanya!
cinta suci sejuta asa
asa hilang tinggal kecewa
tenggelam mati dalam duka

tiada lagi tersisa sudah
ya sudah! ... katakan biarlah!
telah tumpah semua amarah
tercurah lepas semua gundah

Bkl, 300508
JKaka


Berakhir Sudah

Ya sudahlah! itulah terakhir
kata pamungkas seorang penyair
pujangga cinta dalam bersyair
melukis kata kisah berakhir

biarlah! akan dilukis kembali
lukisan baru cinta sejati
kisah penyair dalam mencari
cinta suci kata menanti

lihatlah! bintang di sana
setiap malam selalu menjelma
tiada bosan terangi maya
memberi cinta kepada dunia

pandanglah! mentari di sana
setiap siang selalu menyapa
tulus memberi kehangatan jiwa
tersirat makna sebuah asa

the end
Bkl, 300508
John Kaka

Maya Adalah Maya & Selamanya Tetap MAYA


Elegi Chatting

kemarin aku lewat di depan alamat itu
ada seorang wanita cantik sedang membisu
"hai", sapaku, "hai juga", jawabnya ramah
"perkenalkan namaku Kaka"

"cowok Bengkulu", kataku
"kamu?"
"siapa namamu? skul pa da kja?
"apa?..ooo..siapa?..why?..di mana?..

pertanyaan-pertanyaan meluncur begitu saja
senangnya, ibarat pantun saling berbalas
umpan balik terjadi sampai terungkap semua cerita
hal-hal privasi pun semua terlepas

Hari ini kembali aku lewat di depan alamatmu
masih tampak makhluk cantik sehari lalu
"hai" , tegurku... "hai", kuulangi lagi
.......... diam...tak dijawab... sunyi...

lama menunggu,
seharian terbuang waktu
dirimu tetap membisu,
malah membatu

why?
i don't understand...
how are you?reply please,
honey... i miss you...

nanar kutatap alamat ini
busykah? hatiku bertanya
maybe busy, don't worry
bisik batinku nelangsa

JKaka, 0900508


Cinderellaku

negeri di awan tampak kereta-kereta kencana
undangan bergegas pulang perjamuan telah usai
di depan taman kusiapkan kereta dua belas kuda
untuk menjemput cinderella putri pujaan hati

awan berarak seperti pasukan perang
akan hujan, kasih belum juga kelihatan
kukuatkan jiwa mesti tersiram bintang
kutunggu dikau hingga esok menjelang

sehari penantian dingin membeku,
namunkegelapan tak membuat batin membatu
kumainkan jari di atas punggung kudaku
kuukir tiga syair untuk menghibur hatiku

penjaga-penjaga taman menjadi saksi
kupeluk bayangmu di antara puing pesta
sembab menatap kala kau riang hati
menari bernyanyi sampai aku terlupa

JKaka, 09052008
i hope you know, i'm still waiting for you

Serasa Tawamu Mencibirku

semburat tawa mencibir lirih
terdengarmembahana riuh di tengah-tengah pesta
mengelus dada menahan hati bergetar
apakah salah telah kuungkapkan rasa

delapan jam lalu terungkap semua
segala rasa yang terkunci di dada
namun kau tetap diam tak menyapa
terasa mencibir mencabik rasa

hati suci tak dapat berkata-kata
di tengah gemerlapnya pesta kita
Cibiranmu tak mematikan rasa
sayang... kau berada di mana

diri ini telah ditaburi cerita cinta
memerah pekat mengeruh di dada
kalbu ini akan aku ajukan tuntutan
sucikan hati atau larut dalam khayalan


John Kaka, 100508




Mencari Sang Permaisuri

Wahai semua makhluk halus,
kuberi tugas pada kalian semua,
Ini perintah khusus!,
temukan permaisuri John Kaka.

Panghlima kumbang dari Sumatera,
jelajahi semua hutan rimba,
jangan ada satu langkah tersisa,
bila gagal kucabut pangkatmu sebagai panglima.

Nyai blorong laut selatan,
segera kerahkan semua pasukan,
selami seluruh isi samudra,
kukikis sisikmu bila tak jumpa.

Mak lampir gunung lawu,
bersama gerandong si buruk rupa,
segera cari jejak tuanmu
kuambil kepalamu bila tak mau.

wahai semua para dewa-dewi,
api, air, angin, bumi...
beri tahu semua peri-peri,
berhenti dulu bermain pelangi.

kami utusan John Kaka,
menyampaikan amanat tugas rahasia,
barang siapa menemukan permaisurinya,
sepuluh 'juta' coin emas hadiahnya
.

John Kaka, 110508


Permaisuriku selingkuh

Saat tugas terkirim ke bintang,
hati berderai melebur luruh,
infotaiment dari negeri seberang,
permaisuri John Kaka selingkuh.

(terbata-bata Mr. Gizmo berkata...)

Wahai para kelana halus,
segera hentikan pencarian,
kucabut tugas khusus,
kembalilah ke alam kalian.

Wahai pujangga dewa-dewi,
sampaikan salam pada peri-peri,
kembalilah turun naik pelangi,
jangan lupa sertakan bidadari.

Perhatian, sebelum semua pulang,
bantu John Kaka menata puing,
harapannya tinggal kenangan,
impiannya jauh dari kenyataan.


the end
Bengkulu,
John Kaka, 11 Mei 2008..