Selamat Datang
Selamat Datang di Blog Panji
Salam Damai..
Minggu, 24 Agustus 2008
[Bintang] Bagaikan Pungguk Merindukan Bulan
aku adalah pungguk
mengelam dan menghiba
rinduku terpuruk
diabaikan bulan dan cinta
tatapan-tatapan kosong
asa yang melompong
gundah yang tercipta
keluar semua dari rasa
hati dan aku berteriak
apakah aku tak ada arti
hingga tidurmu bisa nyenyak
hilangkan aku dari mimpi
aku adalah pungguk
hanya bisa menatap
dan selalu berharap
cercahan cahayamu kupeluk
ah.. pelukanku cuma bayangan
tak mungkin jadi nyata
karena dikau adalah bulan
sedangkan aku pungguk maya
Kerinduan Bintang
rasa malam mengelam bintang
tanpa bayang yang tersayang
pucuk merindu, hati kukenang
kupeluk rindu yang berdentang
tertari senyum dalam hati
terkenang kisah kasih sejati
antara kau, aku, sunyi
cinta menaut penuh misteri
sama kita rasakan cinta
dalam cahaya dan kalbu
walau semua cuma maya
merindu hati kala bisu
sinari bintang, bulanku sayang
agar terbongkar rasa rindu
dan malam kembali terang
dalam hitam kutunggu selalu
Panji, 24 Agustus 2008 [myday special]
Kamis, 31 Juli 2008
Dengarkan nada gitarku
Gelungan gitar hatiku
petikan-petikan gitarku seperti bergelung
dentingannya, gulungan bising hatiku
berirama pilu, dirundung murung
bergulung-gulung, palung kalbu merindu
di bawah senyuman sinar rembulan
lagu kisah resah, kupersembahkan
kunyanyikan untukmu, walau kutahu
melodi hatimu, tak mengharapkanku
kudendangkan lagu untukmu : sendiri_lagi
kembali, ditemani oleh jangkrik-jangkrik
iramanya menari-nari mencari arti
sampai kapankah hidup sendiri
kepada rembulan : turunlah sebentar
sejenak saja, bersanding dibenakku
sebentar, dengarkan aku bergitar
tiap syairnya bersyair namamu
Panji, 31 juli 2008
Selasa, 29 Juli 2008
Untuk sahabat baikku
toek sahabatku Maniz
Sengaja terpilih malam terakhir
waktu yang tinggalkan kehidupan lalu
cerita kesedihan tanpa akhir
ketika semua lelap, tiada terbersit malu
hembusan angin malam bercerita
sinar bulan tertutup halus awan
hitam memudar cahaya pantulan rasa
namun, tetap bersinar walau kelam
terdengar suara jangkrik mengaung lembut
melingkar di atas dedaunan dan rumput
ingin sampaikan satu kata tersimpan
"Selamat Ulang Tahun" kawan
aku tahan kata bahagia itu
aku biarkan resah dan gundahku berlalu
biarkan angin malam yang tahu
jangkrik masih perhatian dengan mu
02 Juni 2008
Selamat Jalan Kawan
toek sahabatku Resa
berbagi suka dan duka dalam bayangan
menguntai kata-kata persahabatan
dalam jalinan kisah kasih persajakan
kini dia pamit untuk satu keyakinan
dengan kata dan hati, terasa kehangatan
haturkan ijin untuk tinggalkan persajakan
tercermin dihatinya, menjunjung tinggi persahabatan
terasa berat mengabulkan permohonannya
seakan kehilangan orang yang tercinta
setelah bersama kita berbagi rasa
baik suka mau pun duka
seperti bunga ditinggalkan kekasihnya
kekasih pergi demi sebuah cita
meski kata masih bisa bersapa
segar dan layunya bunga tak tampak di mata
ooh.. kalau itu sudah keputusan
kami, pelangi tak akan dapat menghalang
namun, ayat-ayat cinta kami akan selalu terbacakan
sampai hatimu ingin kembali pulang
Panji, 23 Juli 2008
toek sahabat semua
kutatap rumah pohonku
daun-daunnya layu
batangnya tak kekar lagi seperti dulu
ranting keringnya terbujur kaku
harapkan hujan menyirami tubuhnya
hujan-hujan pergi terbawa angin
tinggal angin kering menyapa
dan rembulan pun tertawa dingin
rumah pohonku
kini aku kepanasan bila berteduh di bawahmu
kapankah dirimu rindang kembali
datanglah hujan-hujan ke sini lagi
kembali..
basahilah rumah pohonku
biar rimbunnya bisa meneduhiku
kita bercengkrama dalam sunyi
Panji, 23 Juli 2008
serasa berat melepas kepergiannya
setelah kita berbagi dan bercanda
satu persatu pergi meninggalkannya
mendendangkan lagu sampai jumpa
dik, akupun akan mendendangkannya juga
supaya syair lagu kita sama
selamat tinggal sahabat semua
aku mohon, maafkan atas segala dosa
Panji, 30 Juli 2008
Jumat, 25 Juli 2008
Detik Ini Hatiku Menangis
Selamat Jalan Adikku
hatiku menangis menatap ranah ini
di ranah yang tersimpan sejuta kenangan
antara aku dan kau selalu berbagi
mengayuh biduk bahtera kehidupan
meski mataku tak tampak tangisan
hatiku tergenang oleh tetesan air mata
dirimu kini telah pergi, aku ditinggalkan
tingal aku, segunduk gunung sendirian
ada rasa getir, mengiris dalam kalbu
ada rasa penyesalan setelah kau berlalu
mungkin, bila kutahan, kau tak pergi
tinggalkan aku sendiri, kini aku sunyi
adikku, aku tahu kau sedih, kecewa
telah kutoreh luka dalam hatimu
tahukah kau, luka itu juga tertoreh dalam hatiku
tapi, nyata itu lebih kuat dari cinta kita
pergilah adikku, demi masa depanmu
di ranah ini, sulit untukmu menggapai cita
sulit bagiku, mengangkatmu mencapai asa
semoga, di ranah itu bahagiamu dapat bertemu
Untuk Adikku
26 Juli 2008
Minggu, 20 Juli 2008
Komentar Panji
Kepedihan dan Pasrah
debu melekat pada gambarmu
warna indah jadi kelabu
lukisan cinta tersirat pilu
menggantung bimbang dalam kalbu
tidakkah kau tahu, lukisan!
ketika mentari datang menyapaku
tatap dirimu dengan harapan
mengapa, tiada kau rasa!
tidakkah kau rasa, lukisan!
ketika debu tebal memelukmu
kubersihkan dirimu dengan belaian
mengapa?.. tiada kau tahu!
warna gambar telah mengusam
seiring waktu yang berjalan
kupeluk lukisan menyirat kelam
meski asa tiada berteman
Bkl, 30052008
John Kaka
Teriakan Hati
hati kecil berteriak keras
seperti suara guntur mengganas
menandingi badai ombak menghempas
melebihi topan tornado menggilas
keras!!!, memecah gendang telinga
mengoyak hati yang luka
mengeluarkan isi hati merana
menumpahkan amarah yang tersisa
mengapa? mengapa tolak cintanya!
cinta suci sejuta asa
asa hilang tinggal kecewa
tenggelam mati dalam duka
tiada lagi tersisa sudah
ya sudah! ... katakan biarlah!
telah tumpah semua amarah
tercurah lepas semua gundah
Bkl, 300508
JKaka
Berakhir Sudah
Ya sudahlah! itulah terakhir
kata pamungkas seorang penyair
pujangga cinta dalam bersyair
melukis kata kisah berakhir
biarlah! akan dilukis kembali
lukisan baru cinta sejati
kisah penyair dalam mencari
cinta suci kata menanti
lihatlah! bintang di sana
setiap malam selalu menjelma
tiada bosan terangi maya
memberi cinta kepada dunia
pandanglah! mentari di sana
setiap siang selalu menyapa
tulus memberi kehangatan jiwa
tersirat makna sebuah asa
the end
Bkl, 300508
John Kaka
Maya Adalah Maya & Selamanya Tetap MAYA
kemarin aku lewat di depan alamat itu
ada seorang wanita cantik sedang membisu
"hai", sapaku, "hai juga", jawabnya ramah
"perkenalkan namaku Kaka"
"cowok Bengkulu", kataku
"kamu?"
"siapa namamu? skul pa da kja?
"apa?..ooo..siapa?..why?..di mana?..
pertanyaan-pertanyaan meluncur begitu saja
senangnya, ibarat pantun saling berbalas
umpan balik terjadi sampai terungkap semua cerita
hal-hal privasi pun semua terlepas
Hari ini kembali aku lewat di depan alamatmu
masih tampak makhluk cantik sehari lalu
"hai" , tegurku... "hai", kuulangi lagi
.......... diam...tak dijawab... sunyi...
lama menunggu,
seharian terbuang waktu
dirimu tetap membisu,
malah membatu
why?
i don't understand...
how are you?reply please,
honey... i miss you...
nanar kutatap alamat ini
busykah? hatiku bertanya
maybe busy, don't worry
bisik batinku nelangsa
JKaka, 0900508
Cinderellaku
negeri di awan tampak kereta-kereta kencana
undangan bergegas pulang perjamuan telah usai
di depan taman kusiapkan kereta dua belas kuda
untuk menjemput cinderella putri pujaan hati
awan berarak seperti pasukan perang
akan hujan, kasih belum juga kelihatan
kukuatkan jiwa mesti tersiram bintang
kutunggu dikau hingga esok menjelang
sehari penantian dingin membeku,
namunkegelapan tak membuat batin membatu
kumainkan jari di atas punggung kudaku
kuukir tiga syair untuk menghibur hatiku
penjaga-penjaga taman menjadi saksi
kupeluk bayangmu di antara puing pesta
sembab menatap kala kau riang hati
menari bernyanyi sampai aku terlupa
JKaka, 09052008
i hope you know, i'm still waiting for you
Serasa Tawamu Mencibirku
semburat tawa mencibir lirih
terdengarmembahana riuh di tengah-tengah pesta
mengelus dada menahan hati bergetar
apakah salah telah kuungkapkan rasa
delapan jam lalu terungkap semua
segala rasa yang terkunci di dada
namun kau tetap diam tak menyapa
terasa mencibir mencabik rasa
hati suci tak dapat berkata-kata
di tengah gemerlapnya pesta kita
Cibiranmu tak mematikan rasa
sayang... kau berada di mana
diri ini telah ditaburi cerita cinta
memerah pekat mengeruh di dada
kalbu ini akan aku ajukan tuntutan
sucikan hati atau larut dalam khayalan
John Kaka, 100508
Mencari Sang Permaisuri
Wahai semua makhluk halus,
kuberi tugas pada kalian semua,
Ini perintah khusus!,
temukan permaisuri John Kaka.
Panghlima kumbang dari Sumatera,
jelajahi semua hutan rimba,
jangan ada satu langkah tersisa,
bila gagal kucabut pangkatmu sebagai panglima.
Nyai blorong laut selatan,
segera kerahkan semua pasukan,
selami seluruh isi samudra,
kukikis sisikmu bila tak jumpa.
Mak lampir gunung lawu,
bersama gerandong si buruk rupa,
segera cari jejak tuanmu
kuambil kepalamu bila tak mau.
wahai semua para dewa-dewi,
api, air, angin, bumi...
beri tahu semua peri-peri,
berhenti dulu bermain pelangi.
kami utusan John Kaka,
menyampaikan amanat tugas rahasia,
barang siapa menemukan permaisurinya,
sepuluh 'juta' coin emas hadiahnya.
John Kaka, 110508
Permaisuriku selingkuh
Saat tugas terkirim ke bintang,
hati berderai melebur luruh,
infotaiment dari negeri seberang,
permaisuri John Kaka selingkuh.
(terbata-bata Mr. Gizmo berkata...)
Wahai para kelana halus,
segera hentikan pencarian,
kucabut tugas khusus,
kembalilah ke alam kalian.
Wahai pujangga dewa-dewi,
sampaikan salam pada peri-peri,
kembalilah turun naik pelangi,
jangan lupa sertakan bidadari.
Perhatian, sebelum semua pulang,
bantu John Kaka menata puing,
harapannya tinggal kenangan,
impiannya jauh dari kenyataan.
the end
Bengkulu,
John Kaka, 11 Mei 2008..